Rabu, 14 Desember 2011

Macam penyakit yang sering menyerang merpati dan cara penanganannya

Burung merpati termasuk burung yang memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit. Namun hal itu jangan membuat kita terlena.
Berikut cara pencegahan agar merpati selalu sehat:
1. Menyediakan tempat teduh untuk merpati (pagupon/gupon-Jawa) yang kering, terang, ventilasi baik.
2. Menyediakan tempat tinggal/berteduh yang tetap bersih.
3. Memberi makanan yang bermutu, bersih, bergisi seimbang. 4. Memberikan grit yang cukup dan seimbang mutunya.
5. Memberi air bersih yang terpisah dari air yang biasa untuk memandikan.

Penyakit umum merpati biasanya disebabkan oleh binatang kecil pengganggu yang menyebabkan burung terkena infeksi, atau juga virus atau bakteri atau infeksi yang disebabkannya. Binatang pengganggu merpati umumnya adalah:

1. Kutu: Kutu merpati cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan kutu burung kicauan, kutu pada merpati tidak menghisap darah tetapi hidup dengan memakan bulu dan sisik kulit merpati. Kehadirannya akan mengganggu jika cukup banyak (dan biasanya tidak kita sadari). Pada suhu udara panas, perkembangannya sangat cepat. Untuk menjaga merpati bebas kutu seperti ini, gunakan saja FreshAves, obat anti parasit yang tidak berbahaya untuk merpati (tidak membuat keracunan). Selain bisa digunakan untuk menyemprot burung, FreshAves juga perlu untuk membasmi semua parasit di lingkungan tempat tinggal merpati.

2. Tungau Merah: Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kutu, tungau ini sulit ditangani bila jumlahnya sudah banyak di badan burung. Burung ini hidup di celah-celah kandang atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya untuk mencari makan. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penyemprotan kandang dan lingkungan merpati dengan FreshAves, baik secara disemprotkan maupun dengan ditabur di dasar sarang.

3. Lalat merpati: Lalat yang pernah ditemukan di AS bagian selatan ini lebih kecil ketimbang lalat yang biasa berkeliaran di rumah-rumah. Bukan hanya pengganggu, lalat ini juga membawa bibit penyakit. Dia suka bersembunyi di di antara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi sarang dan umumnya dipilih sarang yang masih ada anakannya. Penanganan atas lalat ini bisa kita gunakan pula FreshAves untuk disemprotkan di lingkungan merpati dan ditaburkan di dasar sarang.

Penyakit-penyakit lain:

1. Kanker: Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati. Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga banyak menyerang merpati dewasa.Gejalanya, terdapat luka di mulut atau leher yang diliputi cairan kental putih kekuningan. Luka akan membesar dan akan menyebabkan kematian merpati. Ada beberapa cara penyembuhan yang tergolong efektif sperti disampaikan Arie Soeseno dalam Memelihara dan Beternak Burung Merpati, yakni dengan menyapu luka dengan larutan yang terdiri dari 3 bagian glycerin dan 1 bagian jodium/iodine. Meski penyakit ini dapat diobati, tetapi jika tidak begitu berharga maka sebaiknya burung yang terjangkit dimatikan saja agar isi kandang tidak terjangkit semua. Ada pihak yang menyebutkan penyakit ini tidake menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati. Pembersihan kandang dengan FreshAves sangat dianjurkan.

2. Kurus (merpati menjadi kurus): Burung kurus dan terlihat sakit. Umum ya disertai mencret. Kurus memang bukan penyakit tetapi menunjukkan adanya gejala penyakit. Bantuan bisa diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu hangat dan roti selama perawatan.

3. Mencret/Diare: Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang jika penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan terbaik dengan memberikan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut, millet, dsb) sampai burung sembuh. Dapat juga burung diberi minyak kastroli atau garam epson sebagai sarana pencahan (urus-urus) untuk membersihkan sistem pencernaan.

4. Pilek: Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu menjaga burung agar berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit. Salah satu cara yang disarankan adalah pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang mengandung multivitamin dan mineral ini bisa diberikan secara rutin setiap hari. Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai pencahar juga bisa diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga bisa menggunakan obat-obatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang ada di pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang dengan sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari hembusan angin.

5. Pnemonia: kalau leher burung menjadi bengkak dan burung mengalami kesukaran bernafas, serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terserang penemonia. Usahakan burung agar hangat dan jauhkan dari angin. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa atau antibiotik.

6. Parathypus: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit paling serius bagi merpati. Serangan bisa menyebabkan kematian dari 80% burung di kandang. Gejalanya bisa berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap) dan kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak dan akan terisi oleh cairan. Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya parathypus. Pada serangan hebat, kematian akan datang tanpa tanda pembengkaan. Boleh jadi pembengkaan pada sayap karena penggumpalan darah akibat cedera, tetapi jika pembengkaan terjadi pada beberapa burung sekaligus, pantas diduga mereka terkena serangan parathypus. Pengobatan memang bisa dilakukan namun pengalaman menunjukkan bahwa membunuh burung-burung yangt sakit merupakan cara terbaik agar penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan. Penyakit ini menyebar dengan berbagai cara dan yang tercepat adalah melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus merupakan binatang yang dapat menyebarkan penyakit ini. Jika terjadi serangan, selain saran terbaik untuk merpati dimusnahkan, maka bisa dilakukan pengobatan massal dengan antibiotik, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine).

7. Coccidiosis: Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus). Protozoa ini sebenarnya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan menyerang jika daya tahan tubuh burung melemah. Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi kurus, dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di pantat burung. Penularan penyakit ini adalah melalui burung lain yang makan protozoa coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan dengan BirdFresh secara periodik merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan, Anda bisa mendapatkan obat untuk ini di pasaran.

8. Cacar: Cacar ini disebabkan oleh virus dan bisa membuat merpati cacat atau menemui kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan muncul pada daerah yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya dileher dan memiliki angka kematian yang besar. Pada cacar kulit, kita akan melihat ada semacam petumbuhan kutil yang dapat begitu besar sehingga daerah mata atau kaki dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang mematikan untuk burung dengan daya tahan tubuh kuat. Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk cacar ini, tetapi bisa dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar manusia (penggunan perlu petunjuk dokter hewan).

Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita amati secara keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan oleh kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu sendiri. Sekali lagi sekadar menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian parasit dan BirdVit sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi.

Selasa, 06 Desember 2011

Cara Merawat Burung Merpati Tinggian yang baik versi saya

Beberapa tips dan cara perawatan burung merpati tinggian atau burung kolongan yang baik dan maksimal.

1.Suplemen makanan yang baik dan terjamin.Agar merpati mendapat asupan gizi / vitamin yang cukup,berikanlah campuran makanan yang terdiri dari :
a)jagung (jagung putih kalau bisa yang ukurannya kecil,karena merpati lebih suka dan lebih baik atau jagung mutiara)
b)Beras merah
c)Gabah / padi
d)kacang hijau
e)Grit(campuran mineral)
Campuran grit yang baik teriri dari:
47% kulit kerang yang dihancurkan dalam ukuran sedang
33% berupa pecahan-pecahan kecil batu gamping/kapur atau batu granit
10% pecahan kecil dari arang kayu (kayu-kayu yang keras)
5% tepung tulang
5% tepung kapur
4% garam
1% apa yang disebut venetian red

2.Memandikan burung tiap hari dengan rutin.Hal ini perlu dilakukan agar bulu merpati terlihat bagus dan rapi,juga untuk kesehatan merpati itu sendiri.

3.Dengan rutin menjemur burung setiap pagi secukupnya.Hal ini bertujuan untuk melatih pernafasan merpati.

4.Kandang harus selalu bersih supaya bebas dari penyakit.Bersihkan kandang dari sisa2 makanan,kotoran dan sisa prungsungan (tempat merpati mengerami telurnya).

5.Pada waktu burung keket atau keplek dilatih rutin.

6.Pemberian Doping ( jamu ) juga di perlukan agar stamina dan kemampuan merpati bertambah.

Melatih merpati piyik untuk tinggian

Berdasar pada pengalaman melatih piyik merpati itu sulit tetapi akan mudah jika kita menyenanginya. Pertama-tama anda telah mempunyai piyik dari terah tinggian yang cukup handal, tetapi tidak perlu dari terah terkenal karena banyak merpati dari terah biasa-biasa saja atau yang anda pelihara dapat menghasilkan anak dengan kualitas yang baik untuk tinggian. Tetapi untuk menjamin agar pelatihan tidak sia-sia, anda sebaiknya melatih piyik dari keturunan yang memang sudah diketahui ketinggian terbang dan cara menukiknya. Biasanya elar 4 sudah mulai bisa dilatih,ada 2cara melatih piyikan yang paling gampang dan simpel:

1. Dilatih oleh burung merpati yang telah mapan.
Artinya burung tersebut akan direkayasa seperti si pelatihnya. Dengan ketinggian terbang yang cukup menurut anda maka seekor burung merpati dapat menjadi pelatih seekor piyik merpati. Sifat-sifat dari burung pelatih yang ideal:
*Tidak galak saat diterbangkan berpasangan.
*Akan selalu mengikuti kemana pasangannya terbang.
*Saat dilepas, langsung terbang mengintari tempat diterbangkan sampai pada ketinggian tertentu, baru menuju pulang.
*Sudah terlatih dengan jarak pendek atau jarak jauh dan dari berbagai arah.
*Dapat menukik 90 derajat atau maksimal 75 derajat.
*Tidak pernah turun kalau tidak dikelepek betinanya.

Memulai latihan.

Melatih piyik merpati tinggian akan lebih efektif dilatih oleh burung merpati tinggi yang sedang tidak giring. Karena burung pelatih tidak giring cenderung akan terbang lebih lama karena tidak sedang memikirkan betinanya. Sama halnya dilatih dengan burung yang sedang mengerami telur, sudah pasti burung pelatih ini akan langsung pulang karena ingin segera mengerami telurnya.
*Lakukan latihan teratur dengan memilih pelatih yang memenuhi syarat diatas. Setidaknya burung pelatih "dapat terbang mengintari tempat diterbangkan sampai pada ketinggian tertentu baru pulang" ini sudah cukup.
*Pilh waktu yang tepat, seperti pagi hari. Karena kalau sore hari burung yang dilatih ngadat alias tidak mau pulang, kita akan susah untuk menuntun pulang nya.
*Untuk keamanan sebaiknya membawa pelatih cadangan. Jika pelatih meninggalkan piyik, segera lepaskan pelatih kedua untuk menuntun piyik pulang.
*Jangan menambah jarak tempuh jika burung mulai kebingungan untuk pulang.
*Perlu diperhatikan jika piyik terlihat tahu jalan untuk pulang, anda harus ingat bahwa piyik tersebut dituntun oleh pelatih.
*Latihan dengan menggunakan pelatih tidak harus terus-menerus menggunakan pelatih, sekali-kali piyik perlu dicoba untuk diterbangkan sendiri. Terbangkan piyik mulai 50 meter dari kandang jika piyik tersebut pernah dicoba terbang dengan jarak 200 meter dengan pelatih.

2. Dilatih tanpa diterbangkan dengan burung merpati lain.

Artinya burung tersebut dilatih sendirian tanpa menggunakan burung lain sebagai penuntun. Ini akan memakan waktu yang lama dan hasilnya kurang memuaskan. Tetapi dalam beberapa hal bisa saja latihan sendirian bisa lebih baik. Ada beberapa cara melatih terbang sendiri antara lain:
*Dilatih bertahap dari mulai dilepas dari jarak 20 meter dari kandang latihan setiap pagi. Latihan ini cukup dilakukan 1 x sehari, karena burung yang tidak mempunyai pasangan akan sulit ditangkap untuk dilatih.
*Terbangkan dari berbagai arah seperti barat, timur, selatan, utara. Ini sangat penting karena setiap saat burung merpati dapat tersesat saat akan pulang. Dengan variasi arah penerbangan diharapkan merpati akan hapal betul daerah nya.
*Latihan bertahap dengan penambahan jarak kurang lebih 20 meter disetiap peningkatan jarak.
*Jangan menambah jarak jika burung yang dilatih terlihat mulai kebingungan untuk pulang. Jika ini terjadi maka burung harus dilatih ulang mulai dari setengah jarak terjauh yang pernah di tempuh.
*Untuk jarak lebih dari 200 meter sebaiknya anda membawa burung pelatih untuk petunjuk jalan. jika piyik tersebut mulai terlihat tersesat, segera lepaskan burung pelatih untuk menuntun piyik pulang. Dan usahakan dalam melatih untuk membawa burung yang sudah mapan.
*Sampai elar 2 biasanya piyik bisa dilatih sampai 5 km atau lebih.
*Dengan latihan yang rutin anda akan mendapatkan burung yang sesuai dengan harapan anda.

Catatan :
1.Elar 1 sebaiknya sudah mulai dicarikan jodohnya, karena dengan elar1 jika memang latihannya berhasil sudah bisa dianggap burung tersebut sudah jadi.
2.Burung tinggi jangan sekali-kali dikelepek jika memang tidak giring, kalau memang berniat diterbangkan biarkan saja dia turun sendiri tanpa dikelepek.
3.Jika bulu ujung sayap telah lepas, sebaiknya burung tersebut di istirahatkan atau biarkan kalau dia terbang untuk sekedar bermain disekitar kandangnya.
4.Berikan makan hanya sekali disore hari kecuali minum bisa sampai 5 x sehari. Dengan memberikan jadwal yang sesuai diharapkan anda tidak repot untuk memberi makan burung.
5.Dalam saat tertentu seperti terlihat banyak burung kecil seperti burung walet beterbangan, sebaiknya latihan tidak dilakukan karena menurut pengalaman setiap terlihat burung kecil beterbangan burung yang telah mapan pun bisa hilang.
6.Perhatikan jumlah latihan yang diberikan jangan berlebihan. Karena latihan berlanjut dan teratur adalah hal terbaik buat burung merpati. Setiap merpati mempunyai kelebihan dan kekurangan, anda harus faham dengan itu. Bagai mana cara memahaminya? jika anda perhatikan dengan baik setiap merpati peliharaan anda, anda akan faham dengan sendirinya.